Semester I 2022 Kejati Tangani 11 Perkara Korupsi, Semuanya Libatkan Bank Jatim

PERKARA KORUPSI: Kejati Jatim beber 11 perkara korupsi semuanya libatkan Bank Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com Bank Jatim patut jadi sorotan terkait dugaan korupsi. Dari 11 perkara yang ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) pada semester I 2022 (Januari -Juli), semuanya melibatkan bank milik Pemprov Jatim tersebut.
"Sejak januari hingga 20 Juli, 11 itu terkait korupsi Bank Pembangunan Daerah di Jatim, antara lain perkara korupsi kredit macet," terang Kepala Kejati Jatim, Mia Amiati saat pemaparan Analisa dan Evaluasi (Anev) Kejati Jatim semester I 2022 di kantornya, Kamis (21/7/2022).
11 perkara tersebut, jelas Mia, merupakan split dari tiga perkara korupsi besar yang melibatkan Bank Jatim. Pertama, pada 11 Mei 2015 penyidik Kejati Jatim mengungkap Bank Jatim Cabang Jember menyetujui pemberian kredit modal kerja dengan pola Keppres senilai Rp 2,5 miliar kepada CV Mutiara Indah.
Berikutnya, 7 Agustus 2015, Bank Jatim Cabang Jember menyetujui penambahan plafon kredit modal kerja Keppres kepada CV Mutiara Indah, dari semula Rp 2,5 miliar menjadi Rp 4,7 miliar.Kedua, perkara korupsi yang melibatkan Bank Jatim Cabang Batu. Perkara ini menyebabkan kerugian negara Rp 5,4 miliar lebih.
Atas perkara ini Kejati Jatim menahan empat tersangka, masing-masing berinisial F (45) selaku Kepala Bank, FNS (39) Penyelia Analis Kredit Bank Daerah Cabang Batu, JS (35) Direktur PT Adhitama Global Mandiri, serta WP (52) debitur.
Ketiga, perkara korupsi yang melibatkan Bank Jatim Syariah Cabang Sidoarjo, terkait pemberian kredit pada karyawan PT Astra Sedaya Finance senilai Rp 25 miliar.
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jatim, Riono Budi Santoso menambahkan, dari tiga kasus besar tersebut kemudian displit sehingga terbagi dalam 11 perkara.Dua sudah memasuki tahap dua, diserahkan tersangka dan barang buktinya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk disidangkan," ungkapnya.
Sedangkan penanganan perkara di Kejari, pihaknya menyebut butuh waktu untuk melihat datanya lebih detil.
"Kami tidak melihat kasusnya di mana kasus itu terkait. Kami hanya tahu bahwa sejauh ini di Kejari penyidikannya ada sejumlah 63 perkara dari Januari sampai pertengahan Juli 2022 ini," pungkasnya.
» Baca berita terkait Bank Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Abdillah HR.