Pengakuan Bonek Semampir: GBT Memang Bau Sampah kok

-
Pengakuan Bonek Semampir: GBT Memang Bau Sampah kok
AROMA SAMPAH DI GBT: Yusuf Hidayat (kiri) saat menonton laga Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). | Foto: IST SURABAYA, Barometerjatim.com Anak buah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma 'tersengat' pernyataan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawasa soal Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang masih beraroma sampah. Lewat Kepala Bagian (Kabag) Humas Febriadhitya Prajatara dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, Pemkot Surabaya membantah pernyataan gubernur pertama di Jatim tersebut. Namun salah seorang Bonek asal Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Yusuf Hidayat justru membenarkan pernyataan Khofifah. "Memang bau (sampah) kok!" katanya di Surabaya, Sabtu (2/11/2019). Aroma sampah, kata Yusuf, juga tercium saat laga Persebaya menjamu PSS Sleman, Selasa (29/10/2019). "Memang bau, bukan bohongan. Waktu nonton Persebaya vs Sleman, bau sampah terasa," tandasnya. "Tidak hanya sekali, beberapa kali saya nonton Persebaya, sebelum masuk stadion (bau sampah) sudah tercium," sambung Bonek yang juga ketua NU Care-Lazisnu Surabaya itu. Yusuf menegaskan, dirinya tidak dalam posisi membela Khofifah. Tapi sebagai arek Suroboyo dan fans berat Persebaya, hanya mengharapkan keseriusan Pemkot Surabaya mengatasi hal tersebut. "Enggak hanya bau, infrastruktur menuju stadion juga masih kurang bagus, apalagi parkirnya yang masih semerawut," papar Yusuf. Seperti diberitakan, Khofifah sedang menyiapkan sedikitnya empat stadion sebagai opsi GBT untuk calon venue Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan. Langkah ini untuk mengantisipasi jika sampai GBT tidak terpilih, lantaran saat Khofifah berkunjung ke stadion tersebut masih tercium aroma sampah. Padahal semangat Khofifah, Jatim harus menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20. Maka dari awal saya menyampaikan opsi. Ini kan diajukan 10 titik, salah satunya GBT, tetapi saya sudah ke GBT kalau sore kena angin itu suka aroma sampah, ujarnya. Engko nek pas (nanti kalau) FIFA visit (berkunjung) ke sana, terus pas anginnya itu masuk, ini aroma apa, gitu, tandas gubernur perempuan pertama di Jatim itu. Namun pernyataan Khofifah justru membuat pihak Pemkot Surabaya meradang. Bantahan di antaranya dilontarkan Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara dan Kepala Bappeko, Eri Cahyadi. Sebenarnya memang aroma sampah di sana, saat tumpukan sampah ini di balik untuk mengeluarkan gas metannya. Tapi saat ada pertandingan ya dipastikan berhentilah pengolahan sampah di lokasi tersebut, dalih Eri. ยป Baca Berita Terkait Khofifah, Pemkot Surabaya
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.