PCNU Restui Aspri Kiai Maruf Nyalon Bupati Lamongan

-
PCNU Restui Aspri Kiai Maruf Nyalon Bupati Lamongan
RESTU NU: KH Salim Azhar (kiri), PCNU restui Aspri Kiai Maruf maju Pilbup Lamongan. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR SEJUMLAH kader Nahdlatul Ulama (NU) bakal maju di Pilbup Lamongan 2020. Selain Biin Abdussalam (mantan ketua PCNU) dan Sholahuddin (Aspri Wapres RI terpilih, KH Maruf Amin), kemungkinan besar Kartika Hidayati (ketua PC Muslimat NU dan wakil bupati saat ini) juga maju. Namun hingga kini, baru Sholahudin yang datang ke kantor PCNU Lamongan untuk meminta restu. Akankah suara warga NU lagi-lagi tak utuh? Berikut wawancara Barometerjatim.com dengan Rais Syuriyah PCNU Lamongan, KH Salim Azhar. Tanggapan kiai terkait sejumlah kader NU yang maju di Pilbup Lamongan? Ya bagus kalau ada kader NU yang siap maju jadi calon bupati. Karena sejak dulu memang keinginan dari warga NU, ada kader yang siap untuk menjadi calon bupati. Dari sejumlah kader yang maju, siapa yang akan direstui PCNU? Ya, yang maju untuk minta restu di kantor PCNU itu Pak Sholahudin (Aspri Wakil Presiden RI terpilih, KH Maruf Amin). Kiai melihat Sholahudin pantas nyalon bupati Lamongan? Ya pantas-pantas saja. Apakah PCNU merestui? NU dan kiai tentu ya merestui. Para kiai NU siap mendukung Sholahudin? Kalau mendukung atau tidak kita belum tahu, tapi kalau seperti ini kayaknya dan sepertinya mereka siap mendukung, toh enggak bisa menentukan juga. Kalau kader NU lainnya? Kalau yang lain mereka juga ingin, tapi yang sudah jelas-jelas sowan untuk minta restu ke kantor NU ya Pak Sholahudin. Kader NU yang lain insyaallah ada, cuma belum secara resmi ke kantor NU. Adakah dukungan untuk salah seorang calon dari PCNU? Kalau dari NU sendiri itu bukan ranahnya politik, tapi ranah keagamaan. Itu nanti diserahkan ke partai politik yang ranahnya politik. Baik. Jika sejumlah kader maju, apakah tidak menimbulkan perpecahan di kalangan NU? Itu nanti, apa kata mereka. Kalau mereka bisa disatukan, bisa menginginkan satu, insyaallah enggak akan pecah. Kalau mereka enggak bisa menyatu, ya kemungkinan ada perpecahan. Tapi biasanya perpecahan dalam NU itu hanya sebentar. Kalau sudah ada satu yang jadi, biasanya ya kumpul kembali. Seperti kemarin waktu Pak Kiai Ma'ruf Amin dan Jokowi, itu kan ya sempat (terjadi perpecahan). Walaupun warga NU ada yang beda pilihan, tapi kalau sudah satu yang jadi mereka tunggal kembali, itu yang kita rasakan. ยป Baca Berita Terkait Pilbup Lamongan, NU
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.