OTT Nyono Tak Pengaruhi Soliditas Golkar di Jatim

GOLKAR TETAP SOLID: Ibnu Munzir (kanan), Partai Golkar tetap solid pasca OTT Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Nyono Suharli. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Jombang yang juga ketua DPD Partai Golkar Jatim, Nyono Suherli tidak mempengaruhi soliditas Partai Beringin di Jatim. Termasuk dukungan untuk pasangan Khofifah Indar Parawasa-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim.
"Ini musibah yang menimpa Partai Golkar. Kami tidak berhenti menghadapi kontestasi politik. Terus bergerak mengahadapi pemenangan, ini tekad yang digemakan bersama dalam rapat tadi," ujar Ketua Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar, Ibnu Munzir usai rapat internal di kantor DPD Partai Golkar Jatim, Surabaya, Minggu (4/2).
Dia juga menceritakan pengarahan ketua umum DPP Partai Golkar yang rencananya ke kantor Golkar Jatim namun batal, dan diganti dengan konsolidasi internal pasca OTT KPK. "Karena ada kejadian ini, maka ketua umum mengundurkan acara ini. Kita acara internal (pertemuan) saja dulu. Kira-kita (diundur) 4-5 hari ke depan. Golkar tetap solid," tegasnya.
Baca: Nyono Suharli, Dari Kepala Desa hingga Terjaring OTT KPK
Terpisah, Ketua Harian DPD Golkar Jatim, Freddy Poernomo menegaskan, kasus yang dialami Nyono tidak ada kaitannya sama sekali dengan partai Golkar. "Kasus ini bukan semata-mata kasus Golkar. Tapi, saya anggap adalah keteledoran dari Bupati Jombang yang kebetulan ketua kami," kata Freddy.
Pria yang juga Ketua Komisi A DPRD Jatim itu memastikan, kalau proses pemenangan Pilgub Jatim 2018 tetap berjalan sesuai denga perintah DPP. "Roda organisasi partai tetap tidak boleh berhenti. Mesin partai tidak boleh diam. Sesuai arahan DPP, kerja pemenang Pilkada terus berjalan," katanya.
Di tempat lain, Khofifah mengaku sudah mendapat konfirmasi langsung dari Airlangga terkait komitmen dukungan Golkar terhadap pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim. "Secara institusional pergerakan mereka insyaallah sudah komit mendukung pemenangan pasangan Khofifah-Emil," katanya.
Apalagi, lanjut Khofifah, kasus yang menimpa Nyono berkaitan dengan statusnya sebagai bupati Jombang dan sama sekali tidak ada urusan dengan kepartaian. "Bisa dibedakan antara person dengan institusi. Saya rasa teman-teman akan melihat personal dan institusional. Secara personal ada kasus hukum, itu wilayah hukum," tandasnya.