Gus Miftah Sebut Ketum PKB Cak Imin Tak Punya Perawakan Jadi Capres, Lho Kenapa?

Reporter : -
Gus Miftah Sebut Ketum PKB Cak Imin Tak Punya Perawakan Jadi Capres, Lho Kenapa?
CANDA PILPRES: Gus Miftah, Muhaimin Iskandar tak punya perawakan jadi Capres. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

JOMBANG, Barometer Jatim – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak punya perawakan jadi Capres atau bahkan presiden.

Lho, kenapa? Secara berkelakar, kata Gus Miftah, sesuai ramalan atau firasat Ronggowarsito rata-rata nama Presiden Indonesia berakhir huruf “o”. Mulai dari Presiden ke-1 RI Soekarno hingga yang ke-7 saat ini, Joko Widodo.

“Tapi kalau Cawapres, wakil presiden, itu belakangnya bisa “in”. Contoh Kiai Ma'ruf Amin, nah! Jadi kalau mungkin kelanjutannya Muhaimin ya pantas saja lah,” katanya seraya tersenyum yang disambut ger-geran hadirin, tak terkecuali Cak Imin dan bakal Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pernyataan Gus Miftah itu disampaikan di panggung Istighotsah Nasional dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa dan Negara di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Minggu (21/5/2023) malam.

Selain Prabowo dan Cak Imin, acara juga dihadiri sejumlah kiai kondang Nahdlatul Ulama (NU) Jatim, di antaranya Ketua Pengurus Wilayah Nahadltul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar; Pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali); serta tuan rumah yang juga Pengasuh Ponpes Tambakberas, KH Hasib Wahab Chasbullah (Gus Hasib).

Jika Cak Imin disebut lebih punya perawakan menjadi Wapres ketimbang presiden, lantas siapakah Presiden Indonesia berikutnya atau setelah Joko Widodo?

Menurut Gus Miftah, banyak mufasir ramalan atau firasat Roggowarsito yang menyatakan bahwa pemimpin Indonesia adalah yang mampu meneruskan gerak langkah Joko Widodo, yang dianggap mampu untuk mengemban misi-misinya sehinngga program-program Joko Widodo tidak akan hilang.

“Nah pertanyaanya, itu siapa? Tapi kalau menurut Jongko Joyoboyo, Presiden Indonesia itu rata-rata belakangnya "o" maka muncullah nama Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo. Besok..” kata Gus Miftah yang disahuti hadirin dengan teriakan: Prabowo!

Di sisi lain, panggung Istighotsah Nasional dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa dan Negara juga diwarnai ‘perjodohan' Prabowo-Muhaimin.

Adalah Gus Ali yang menjodohkan Prabowo-Muhaimin untuk berduet di Pilpres 2024. Terlebih kedua partai yang dipimpin keduanya, Gerindra dan PKB sudah teken koalisi.

“Mudah-mudahan Pak Prabowo, Mas Muihaimin Iskandar successful. Iki (ini) presidene, iku (itu) wakil presidene,” kata Gus Ali yang disambut riuh para kiai lainnya.

“Kok mubeng-mubeng (berputar-putar) pidato. Iki presidene, iku wakil presidene,” tandas kiai yang juga Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim itu.

Melihat para kiai di panggung riuh sambil memberikan aplaus panjang, Gus Hasib yang merupakan putra pendiri NU, KH Wahab Chasbullah lantas meraih tangan Prabowo dan Cak Imin untuk disatukan tanda dijodohkan kiai Jatim untuk berduet di Pilpres 2024.{*}

» Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.