Teladani Bung Karno Bela Palestina, Keras! PDIP Surabaya Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20

| -
Teladani Bung Karno Bela Palestina, Keras! PDIP Surabaya Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20
KERAS: Adi Sutarwijono, PDIP Surabaya tolak Israel tampil di Piala Dunia U-20. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

SURABAYA, Barometer Jatim – PDIP Kota Surabaya menolak keras kedatangan tim Israel untuk berlaga di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Surabaya menjadi salah satu kota yang diseleksi sebagai tuan rumah perhelatan dunia tersebut.

“Selama Israel terus menganeksasi Palestina, selama itulah kita bangsa Indonesia harus berdiri tegak melawan penjajahan Israel,” tegas Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono, Rabu (22/3/2023).

Adi menandaskan, setiap momentum harus digunakan untuk terus menyuarakan perdamaian dunia yang berlandaskan pada semangat kemanusiaan dan antikolonialisme dalam berbagai bentuknya.

“Termasuk momentum ajang olahraga internasional yang kebetulan akan berlangsung di Indonesia. Kita menolak Israel karena melakukan praktik kolonialisme dan imperalisme kepada Palestina,” kata Adi.

“Ajang olahraga adalah momentum tepat menyuarakan semangat perdamaian dunia ini, politik kemanusiaan yang universal. Karena olahraga dijalankan dengan prinsip sportivitas, prinsip yang diabaikan Israel ketika menduduki tanah Palestina,” sambungnya.

Penolakan kepada Israel, ucap ketua DPRD Surabaya itu, juga merupakan bentuk hormat dan solidaritas yang setinggi-tingginya atas perjuangan bangsa Palestina dalam meraih hak kemerdekaannya.

Bagi Adi, Indonesia adalah bangsa yang memulai pembangunannya dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Indonesia merasakan pedihnya menjadi bangsa yang terjajah, seperti juga Palestina yang terus dianeksasi oleh Israel.

“Maka itulah, begitu kita merdeka dan memiliki konstitusi sendiri, pembukaan UUD 1945 langsung secara tegas menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” paparnya.

Dicontohkan Bung Karno

Adi menggarisbawahi, upaya Indonesia mewujudkan perdamaian dunia bukan pepesan kosong belaka. Bung Karno telah berhasil menggalang semangat antikolonialisme dan antiimperialisme melalui berbagai aksi politik luar negeri yang progresif dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, hingga Conference of The New Emerging Forces.

“Forum-forum dunia itu yang secara tegas menyatakan dukungan pada kemerdekaan setiap bangsa, termasuk Palestina,” katanya.

Dia mencontohkan sikap tegas Bung Karno dalam menantang penjajahan Israel terhadap Palestina. Demi menghormati perjuangan bangsa Palestina, Bung Karno melarang Timnas Indonesia untuk menolak bermain melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958. Padahal, ketika itu Indonesia punya peluang lolos ke Piala Dunia.

“Tapi bagi Bung Karno, kemanusiaan universal haruslah di atas segalanya sekaligus menjadi basis bagi kebijakan di seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam hal olahraga,” ujarnya.

Bung Karno, lanjut Adi, juga tidak memperkenankan Israel bermain pada Asian Games 1962 ketika Indonesia menjadi tuan rumah.

“Sikap Bung Karno yang tegas akan selalu menempatkan bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel adalah sikap politik yang kita teruskan untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik, adil, dan tidak eksploitatif,” ujarnya.{*}

» Baca berita Piala Dunia U-20. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.