Ali Mannagalli Lepas dari Demokrat, Emil Dinilai Gagal Kunci Khofifah untuk Tetap Bersama di Pilgub Jatim 2024!

-
Ali Mannagalli Lepas dari Demokrat, Emil Dinilai Gagal Kunci Khofifah untuk Tetap Bersama di Pilgub Jatim 2024!
GAGAL MENGUNCI: Khofifah-Emil, dispekulasikan tak lagi bersama di Pilgub Jatim 2024. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

SURABAYA, Barometer Jatim – Mundurnya anak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ali Mannagalli dari Partai Demokrat kembali jadi sorotan setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto turut bersuara.

Hasto, di sela menghadiri pelantikan Taruna Merah Putih (TMP) Jatim -- organisasi sayap PDIP -- di Vasa Hotel Surabaya, Minggu (19/3/2023), menyebut keputusan tersebut menjadi pertanda kalau anak Khofifah tak nyaman di Demokrat Jatim yang dinakhodai Emil Elestianto Dardak.

“Ya tandanya, artinya dia memilih dengan keluar itu, karena melihat bahwa ada suasana yang tidak nyaman. Berpolitik kan persoalan hati, kayak orang pacaran,” kata Hasto.

Sebelumnya, Demokrat menyebut mundurnya Ali dari jabatan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sekaligus kader tidak berdampak pada elektabilitas partai.

"Tidak ada dampak dengan elektabilitas Partai Demokrat," tegas Ketua Badan Pembina, Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Jatim, Mugianto, Sabtu (11/3/2023).

Direktur Indo Publika, Asep Irama sepakat mundurnya anak Khofifah tak berdampak pada Demokrat secara elektabilitas namun berpengaruh pada Emil Dardak.

“Masuknya Khofifah ke Demokrat ini kan cara Emil untuk mengunci Khofifah, supaya, menurut saya, di Pilgub Jatim 2024 nanti Emil tetap bisa bersanding dengan Khofifah,” nilai Asep.

“Jadi hanya untuk mengunci saja. Secara elektabilitas memang tidak berpengaruh, tetapi kepada Emil secara personal akan sangat berpengaruh,” imbuhnya.

Maka kalau sudah hengkang begini, bisa saja Khofifah 'pikir-pikir' untuk kembali menjadikan Emil pasanganya di Pilgub Jatim 2024. ”Sekarang kan kuncinya sudah dibuka, sudah lepas!” ucapnya.

Tetapi yang perlu diingat, lanjut Asep, yakni kecerobohan Demokrat dalam rekrutmen kader. “Anak yang baru gabung partai bukan dikader, tetapi dijadikan pengurus yag cukup sentral sebagai wakil ketua di Jatim,” kataya.

“Anak baru kemarin dijadikan wakil ketua di Jatim. Lalu ketika keluar begitu siapa yang salah? Ya Demokrat, karena Demokrat hanya ingin mempertahankan Emil supaya tetap jadi wakilnya Khofifah,” tuntas Asep.{*}

» Baca Berita Demokrat, Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.