Ketua BPOKK Reaksi Mundurnya Anak Khofifah: Tak Ada Dampak ke Elektabilitas Demokrat!
SURABAYA, Barometer Jatim – Anak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ali Mannagalli resmi mundur dari jabatan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sekaligus kader. Berdampakkah pada elektabilitas Parpol berlambang bintang mercy tersebut?
"Tidak ada dampak dengan elektabilitas Partai Demokrat," tegas Ketua Badan Pembina, Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Jatim, Mugianto saat dihubungi media, Sabtu (11/3/2023).
Meski Ali punya jabatan sebagai Wakil Ketua DPD dan Ketua Forkom Milenial Demokrat Jatim, lanjutnya, juga tak mempengaruhi soliditas internal partai.
Saat ini, tandas Mugianto, partainya tetap fokus pemenangan Pemilu 2024. Baik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg), maupun Pemilihan Presiden (Pilpres).
Senada dengan Mugianto, lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) juga menilai mundurnya Ali dari Demokrat tidak berdampak pada elektabilitas partai dan mengganggu soliditas partai.
"Saya tidak melihat terganggunya elektabilitas partai politik (Demokrat) kalau hanya personal yang mundur," kata Direktur ARCI, Baihaki Siratj.
Tidak terganggunya elektabilitas maupun kesolidan partai, sambung Baihaki, didasari figur Ali yang masih tergolong baru menjadi politikus.
"Mas Ali Mannagalli dalam dunia politik ini kan baru. Kemudian belum pernah berbuah, baik itu nama secara pribadi. Beliaunya memang melekat nama gubernur iya, tetapi masih belum terjual nama beliau ini di masyarakat," ucapnya.
"Sehingga tidak mengganggu elektabilitasnya partai politik," imbuh Baihaki.
Berdasarkan hasil survei terakhir ARCI, Demokrat masih berada di lima besar Parpol di Jatim dengan elektabilitas 10,7%. Di bawah PDIP 16,7%, PKB 15,4%, Golkar 12,9%, dan Gerindra 12,3%.
Survei ARCI dilakukan pada 9-17 Februari 2023 di Jatim, menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden dan margin of error sebesar 3,0%.{*}
» Baca Berita Demokrat, Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.