Pengamat: Gerindra Kalah Gesit Dapatkan Khofifah
KOALISI NOBAR: Nonton bareng film pengkhianatan PKI yang digelar Partai Gerindra, PAN dan PKS, Jumat (29/9). Manuver rajut koalisi di Pilgub Jatim 2018? | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Menggelar nonton bareng (nobar) film pengkhianatan PKI sebenarnya hal biasa. Tapi sedikit menjadi sorotan karena 'tuan rumahnya' tiga Parpol: Gerindra, PAN dan PKS, di tengah suasana Parpol gencar merajut koalisi di Pilgub Jatim 2018.
Spekulasi politik pun menghentak. Norbar tersebut dinilai menjadi 'soft launching' dari rajutan koalisi ketiganya untuk memunculkan Cagub di luar nama kandidat penghuni papan atas sejumlah hasil survei: Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf.
Mereka potensial menjadi poros baru, nilai Surokim Abdussalam, pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Jumat (29/9).
Baca: Khofifah Tetap Bidikan Utama Gerindra, M Nuh Pilihan Kedua
Poros baru yang dimaksud Surokim yakni di luar poros PKB-PDIP yang kemungkinan mengusung Saifullah, serta poros Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura yang disebut-sebut sudah merapatkan barisan untuk mengusung Khofifah.
"Cuma itu, kendalanya siapa yang akan diusung? Dari sisi kandidat, sebenarnya mereka semua kan ngebet pingin mengusung Khofifah, tambahnya.
Surokim menilai, dengan modal 13 kursi sebenarnya Gerindra memiliki kekuatan sebagai motor koalisi untuk mengusung Khofifah, karena dari awal Parpol yang didirikan Prabowo Subianto tersebut tak seirama dengan Saifullah.
Sayangnya, "Mereka (Gerindra) kalah gesit untuk membuka komunikasi dengan Khofifah dibanding dengan partai menengah, papar peneliti Surabaya Survey Centre (SSC) itu.
Baca: Ribuan Kiai se-Madura Dukung Khofifah Tanpa Syarat
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno, saat Rakor Pemenangan Pilkada di Surabaya, Minggu (17/9) lalu, mengaskan kalau Khofifah tetap menjadi bidikan utama partainya. Andai gagal, sejumlah nama alternatif sudah disipakan, di antaranya Mohammad Nuh, mantan Mendikbud di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bu Khofifah tetap menjadi bidikan kami. Namun, kami juga menyiapkan kandidat lain. Ada nama Pak Nuh yang juga masuk radar. Pokoknya, semua akan kami simulasikan. Mereka yang punya tingkat keterpilihan tinggi akan kami pilih, tegas Soepriyatno.
Namun Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menegaskan nobar yang digelar tiga Parpol ini merupakan komitmen untuk membangun Indonesia. "Khususnya Jatim, mengukuhkan kebangsaan, menjaga keutuhan NKRI," tandasnya.