Gus Sadad Sebut Khofifah Bisa Nambah Jadi Gubernur Jatim, Kode Gerindra Jadi Parpol Pengusung di 2024?

Reporter : -
Gus Sadad Sebut Khofifah Bisa Nambah Jadi Gubernur Jatim, Kode Gerindra Jadi Parpol Pengusung di 2024?
KODE DUKUNGAN?: Anwar Sadad, dorong Khofifah Gubernur Jatim dua periode. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

SURABAYA, Barometer Jatim – 2023 menjadi tahun terakhir Khofifah Indar Parawansa menjabat Gubernur Jatim. Namun Wakil DPRD Jatim, Anwar Sadad menyebut perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu bisa nambah.

“Mungkin periodenya yang terakhir, tapi sebenarnya kan masih bisa nambah lagi toh Pak Adhy Karyono,” katanya saat bicara dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemprov Jatim 2024 di Marcure Surabaya Grand Mirama, Selasa (21/2/2023).

Forum dihadiri Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Mohammad Yasin; Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Bob Ronald; serta para Kepala Bappeda di Bakorwil III Jatim, akademisi, BUMD, LSM, hingga organisasi kepemudaan di Jatim.

Ikhwal Sadad melontarkan Khofifah dua periode memimpin Jatim, usai menyampaikan harapannya agar ketika dokumen RKPD Pemprov Jatim siap dibahas di dalam Musyawarah Rancangan Pembangunan (Musrenbang) menjadi satu dokumen yang benar-benar mencerminkan seluruh harapan dan keinginan dari rakyat Jatim.

RKPD Pemprov Jatim 2024 bisa jadi akan tetap dibahas dan dijalankan bersama Khofifah, karena mantan Menteri Sosial itu masih bisa mencalonkan diri lagi menjadi Gubernur Jatim untuk periode kedua.

“Ini kan periode Bu Khofifah di tahun terakhir, tapi kan bisa imboh (tambah lagi), kan gitu,” tandas legislator yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jatim tersebut.

Namun saat ditanya apakah ini kode bahwa Gerindra Jatim akan mengusung Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Sadad belum memberikan pernyataan lebih lanjut.

Dia hanya menegaskan, bahwa selama ini kerja sama antara DPRD Jatim dengan Pemprov sudah  berjalan dengan baik, saling sinergi, saling menghormati, dan saling memberikan kritik yang konstruktif.

Selebihnya, Sadad merasa bahagia bisa hadir di forum ini untuk bersama-sama berkontribusi, meskipun diminta berbicara mengenai pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD Jatim yang hari-hari ini menjadi hot issue karena jadi atensi banyak kalangan.

“Tetapi sebagai bagian dari suatu mekanisme perencanaan, menurut saya ini menandakan adanya suatu konektivitas bahwa merencanakan pembangunan tidak bisa hanya dari sisi infrastuktur pemerintah, tapi juga harus melibatkan banyak elemen," katanya.

Apalagi, tandas keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri yang akrab disapa Gus Sadad itu, dalam proses perencanaan pembangunan dari sisi infrastruktur pemerintah sering kali masih menyisakan ruang kosong.

“Ini yang harus diisi oleh sistem perencanaan lain, yang lebih tidak birokratis dan itu dilakukan teman-teman DPRD baik di tingkat kabupaten dan kota, provinsi, maupun DPR RI,” ucapnya.

Belakangan, lanjut Sadad, sinergi yang terjadi antara DPRD Jatim dan Pemprov juga semakin menemukan bentuknya, formatnya, dan memang harus saling mengisi, saling terkoordinasi dengan baik.

“Dan insyaallah Jatim sejak beberapa tahun terakhir, sudah berusaha untuk tidak memberikan ruang atau celah yang akhirnya dipersoalakan di kemudian hari,” tegasnya.

Sadad juga melihat paparan yang disampaikan Kepala Bappeda Jatim sudah mencerminkan banyak hal karena memang di dalam dokumen perencanaan harus menjadi suatu referensi.

“Bukan hanya RPJMD, bukan juga soal visi misi, tetapi juga hal yang lebih substansial yang menjadi kesepakatan bersama kita sebagai umat manusia,” ujarnya.

Pun soal gambaran tujuh prioritas yang disampaikan Kepala Bappeda Jatim, menurut Sadad sudah menggambarkan soal isu yang diangkat dalam SDGs (Sustainable Development Goals).

“Itu sudah tergambar di situ, bahwa soal ekonomi, kemudian soal zero hunger (bebas kelaparan), no povert (tanpa kemiskinan), kan sudah tergambar di situ semuanya,” katanya.

“Juga hal-hal yang pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan kita bersama, terkait misalnya soal revolusi 4.0, society 5.0, bahwa tema pilihan untuk penguatan competitiveness (daya saing) bersumber pada kekuatan manusia, bukan teknologi saja,” tuntas Sadad.{*}

» Baca berita terkait Pilgub Jatim 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan,

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.