Gus Sadad Minta Forkom Wulan Tak Hanya Kumpul-kumpul: Lahirkan Rekomendasi, Saya Tunggu di DPRD Jatim!

-
Gus Sadad Minta Forkom Wulan Tak Hanya Kumpul-kumpul: Lahirkan Rekomendasi, Saya Tunggu di DPRD Jatim!
HORMATI WULAN: Anwar Sadad, beri semangat warga lanjut usia di acara Temu Kangen Wulan. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometer Jatim – Wakil Ketua DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra, Anwar Sadad menghadiri Temu Kangen Wulan (Warga Usia Lanjut) Indonesia yang digelar di Kantor Wali Kota Batu, Senin ((13/2/2023). Hadir dalam acara yakni Kepala Bakorwil III Malang, Budi Santosa dan Muhammad Agoes dari Pemkot.

Dalam acara yang diikuti sekitar 300 orang peserta terdiri dari pengurus Forkom Wulan Indonesia se-Jatim tersebut, Sadad berharap tak sekadar menjadi ajang kumpul-kumpul atau reuni tapi juga melahirkan rekomendasi untuk kepentingan Wulan.

“Meskipun agendanya silaturahmi, temu kangen, saya tentu punya harapan besar bahwa pertemuan ini nanti akan melahirkan suatu pandangan-pandsangan, gagasan-gagasan,” kata legislator yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jatim tersebut..

“Kami tunggu nanti pengurus Forkom Wulan Indonesia se-Jatim. Selesai ini, kalau ada rekomendasi, usulan, gagasan, ide, bagaimana kita mengharmonikan antara pikiran-pikiran orang yang sudah lanjut usia beserta seluruh pengalaman yang beliau miliki dengan kami yang lebih muda. Kami tunggu nanti di kantor DPRD Jatim,” sambungnya.

Selebihnya, Sadad mengingatkan bahwa sejarah bangsa ini tak lepas dari peran anak-anak muda yang dibimbing tokoh-tokoh senior.

“Sejarah bangsa ini selalu melibatkan anak-anak muda yang penuh semangat, serta tokoh-tokoh senior yang berpengalaman dan bijaksana,” katanya.

Dia mencontohkan anak-anak muda seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Syahrir yang energik mendapatkan suntikan moril dari tokoh senior, seperti Radjiman Wedyodiningrat yang pada saat menjelang kemerdekaan RI berusia hampir 70 tahun.

“Dalam konteks Indonesia hari ini, peran dari lansia masih diperlukan untuk mengawal anak-anak muda yang sekarang berada pada jabatan-jabatan penting, baik di legislatif maupun di eksekutif,” ucapnya.

Karena, tandas keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu, pada dasarnya sikap menghormati orang tua merupakan bagian dari budaya bangsa yang telah dipraktikkan sejak lama, yang tergambar dari budaya mikul duwur mendem njero.

“Selain itu, sikap menghormati orang tua merupakan ajaran agama, sebagaimana yang tergambar dari hadits nabi, bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi yang lebih muda dan yang tidak menghormati yang lebih tua,” terangnya.

Karena itu, Sadad mengaku kehadirannya dalam temu kangen Wulan Indonesia untuk menemukan kebijaksanaan dan menerima pikiran-pikiran, serta gagasan-gagasan untuk kemanfaatan dan kebaikan orang-orang usia lanjut.

Selain itu, katanya, anak-anak muda bisa belajar dari pengalaman para orang tua, baik itu dalam membangun rumah tangga yang baik, menghadapi polemik kehidupan, dan rasa syukur yang mendalam atas nikmat hidup yang sudah dijalani.

Secara berkelakar, Sadad mengatakan kedatangannya pada acara temu kangen Wulan Indonesia untuk mengingatkan bahwa semua orang akan menapaki fase usia lanjut. “Meskipun ada formula anti aging orang akan tetap tua juga,” guyonnya.{*}

» Baca Berita DPRD Jatim, Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.