Dukung Usulan Bupati Sumenep Reaktivasi Jalur Kereta, Mathur: Pernah Disuarakan Khofifah, tapi Ndak Jalan!

| -
Dukung Usulan Bupati Sumenep Reaktivasi Jalur Kereta, Mathur: Pernah Disuarakan Khofifah, tapi Ndak Jalan!
DUKUNG REAKTIVASI: Mathur Husyairi, dukung reaktivasi jalur kereta api di Pulau Madura. | Foto: Barometerjatim.com/ROY

SURABAYA, Barometer Jatim – Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi mendukung langkah Bupati Sumenep, Achmad Fauzi yang menginisiasi kembali reaktivasi jalur kereta di Pulau Madura.

“Ini kan sebenarnya pernah disuarakan oleh Bu Khofifah (Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa). Beliau pernah nyinggung itu, entah cuma lip service atau buat nyenengin orang Madura, ndak ngerti. Tapi sampai detik ini konsep atau usulan itu ndak dijalankan,” katanya, Selasa (7/2/2023).

“Nah kalau sekarang kemudian dipantik lagi oleh Bupati Sumenep ya saya mendukung itu. Sangat mendukung, karena mengingat kembali sejarah masa lalu bahwa kita punya lintasan kereta api dari Sumenep sampai ke Kamal, Pelabuhan,” sambungnya.

Dengan dihidupkannya lagi jalur kereta, lanjut Mathur, maka akan mengurai kendala kemacetan di berbagai titik, mengingat di Madura pasar tradisional yang jadi masalahnya.

“Kalau ini dihidupkan lagi, ya saya senang sekali dan mudah-mudahan semua bupati di Madura menyambut dengan baik ini, kemudian mendukung usulan yang pernah dilontarkan gubernur dan sekarang diinisiasi lagi oleh Bupati Sumenep,” ucapnya.

Terlebih usulan Tol Trans Madura belum ada kejelasan, karena pembebasan lahannya yang susah. Tapi kalau jalur kereta tinggal diaktifkan lagi, tinggal mana yang ditempati masyarakat segera diminta untuk difungsikan.

“Artinya kami (pemerintah) mau pakai jalur ini, kan gitu. Negara punya infrastrukturnya,” tandas satu-satunya legislator Partai Bulan Bintang (PBB) di DPRD Jatim tersebut.

Apakah seluruh legislator Dapil Madura mendukung reaktivasi jalur kereta tersebut? “Ya saya akan dorong, biar nanti kita bahas di fraksi atau kami yang Dapil Madura akan menyuarakan itu secara bersamaan, kan ada 12 kursi,” kata Mathur.

“Saya pikir kementerian beberapa ya mestinya itu, tidak hanya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau PT KAI (Kereta Api Indonesia) tapi semua pihak, Ya Pemprov, ya Pemkabnya,” imbuhnya.

Apalagi Bupati Fauzi sudah bersuara bahkan berkirim surat ke Jokowi. Menurut  Mathur ini bagus sekali. “Mudah-mudahan sebelum Pak Jokowi lengser ini sudah terealisasi,” harapnya. 

Coffee on The Train

Bagi Mathur, reaktivasi jalur kereta akan sangat berdampak pada perekonomian di Madura. Misalnya soal mobilisasi dan transportasi membuat orang semakin cepat, tidak lagi mengalami macet.

“Kermudian yang paling penting adalah menghidupkan sektor pariwisatanya. Okelah kita punya lapangan pesawat terbang di Sumenep yang kemudian ditinggal oleh maskapai, tapi orang tanggung juga mau terbang ke Surabaya lewat sumenep. Lebih cepat sebenarnya mereka nyebrang (jalur laut),” jelasnya.

Tapi dengan kereta, bisa menghidupkan lagi pariwisatanya. Misalkan dibuatkan konsep coffee on the train atau ngopi di dalam kereta untuk menjangkau objek wisata, terutama di Sumenep yang paling banyak.

“Jadi ini nyambung juga ke pariwisata. Kemudian barang-barang yang bisa diangkut dengan kereta api, kan pasti ada gerbong khusus nanti itu,” kata Mathur.

Namun, sekali lagi, dia menegaskan dorongan reaktivasi jalur kereta ini butuh dukungan dari tiga bupati lainnya di Madura.

“Nanti coba kita bahas dengan teman-teman di Dapil Madura, bagaimana menyuarakan di masing-masing kabupaten untuk sounding ke bupati masing-masing lah,” tuntasnya.{*}

» Baca berita DPRD Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.