Pidato Menggelegar Gus Yahya di Resepsi 1 Abad NU: Dunia! Selamat Datang di Abad ke-2 NU
SIDOARJO, Barometer Jatim – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan pidato singkat sekitar 15 menit pada puncak resepsi 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Selain dibanjiri Nahdliyin, puncak resepsi 1 Abad NU juga dihadiri Presiden dan Wapres RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ibu Negara ke-4 RI Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Meski singkat, pidato kiai yang akrab disapa Gus Yahya tersebut begitu menggelegar, mengobarkan semangat Nahdliyin, para hadirin, serta dunia untuk menyambut abad ke-2 NU.
“Pak Jokowi dan ibu, sugeng rawuh. Selamat datang di abad ke-2 NU,” kata Gus Yahya. “Para kiai, para nyai, para ulama, selamat datang di abad ke-2 NU. Para tamu, para hadirin, selamat datang di abad ke-2 NU,” sambungnya.
Setelahnya, suara Gus Yahya berubah menggelegar dan bergetar saat menyapa keluarga NU. “Banser! Selamat datang di abad ke-2 NU. Muslimat! Fatayat! Pagar Nusa! Ishari! Para Banom! Kader-kader NU! Selamat datang di abad ke-2 NU,” katanya.
“Warga NU, pecinta-pecinta NU yang aku cintai, selamat datang di abad ke-2 NU. Indonesia! Selamat datang di abad ke-2 NU. Dunia! Selamat datang di abad ke-2 NU,” sambungnya.
Tak berhenti di situ, Gus Yahya juga melontarkan kalimat dengan bahasa Inggirs dan Arab, untuk mengabarkan pada dunia bahwa NU memasuki abad ke-2.
“O Universe, welcome to the 2nd century of NU,” kata Gus Yahya. “Ayyuhal ‘Alam, ahlan wa sahlan wa marhaban bi hudlurikum fil qorni ats-tsani li nahdlatil ulama,” sambungnya.
Gus Yanya kemudian melanjutkan dengan kalimat puitis, “Wahai abad ke-2, wahai abad ke-2, rengkuhlah kami, rengkuhlah kami dalam berkah, dalam harapan, dalam prasangka baik, akan ridha Allah, pertolongan Allah yang Maha Rahman, yang Maha Esa.”
Lalui Satu Abad Tirakat
Sebelum mengabarkan pada dunia bahwa NU memasuki abad ke-2, Gus Yahya menuturkan kalau satu abad yang telah dilalui NU adalah satu abad riyadhah, satu abad tirakat.
“Tirakat dari wali-wali, tirakat dari para kiai, tirakat dari segenap warga pecinta NU yang dalam keadaan apapun tidak pernah berhenti meyakini bahwa berkah NU adalah bekal masa depan yang lebih mulia bagi kita semua,” kata Gus Yahya.
“Yang tidak pernah berhenti meyakini, bahwa Indonesia adalah tanah yang dilimpahi ridha Allah, diberkahi oleh Allah, untuk menjadi titik tolak masa depan yang lebih mulia bagi umat manusia. Tidak pernah berhenti meyakini, bahwa dalam keadaan apapun pertolongan Allah akan senantiasa bersama kita. Tirakat satu abad menjelma berkah raksasa, tirakat satu abad mendigdayakan NU,” paparnya.
Hari ini, tandasanya, NU melangkahkan kaki memasuki gerbang abad ke-2 dan tidak ada yang lebih patut untuk dilakukan selain syukur dan syukur kepada anugerah Ilahi.
“Ber-tabarruk dengan khidmah sekuat-kuatnya, khidmah dengan kerja keras, khidmah dengan lebih cerdas, khidmah dengan sepenuh ikhlas, untuk mendapatkan bagian dari berkah raksasa itu bagi diri kita masing-masing,” ucapnya.{*}
» Baca Berita 1 Abad NU, Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.