Sandiaga Diisukan Loncat ke PPP, Gerindra Jatim: Hanya Spekulasi, Tetap di Bawah Komando Prabowo!
SURABAYA, Barometer Jatim – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno gencar dikabarkan bakal loncat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menyebut itu semua hanya spekulasi.
“Kalau kita cermati statemen Sandiaga terakhir, dia tetap konsisten dan satu barisan dengan Gerindra, satu barisan dengan Prabowo. Jadi menurut saya, itu hanya spekulasi,” katanya, Selasa (3/1/2023).
Spekulasi yang dimaksud Sadad, yakni beberapa partai berminat pada Sandiaga mungkin karena ketokohannya, figurnya, dianggap mumpuni, pergaulannya yang lintas partai, baik kapasitasnya sebagai pribadi maupun menteri.
“Ya wajar kalau partai-partai lain kemudian tertarik untuk merekrut, meminang, atau mengendorse beliau untruk bergabung,” tandas politikus yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.
Karena itu bagi Sadad, “Sepanjang tidak ada pernyataan resmi dari Pak Sandiaga keluar dari Gerindra, saya percaya dengan statemen bahwa dia akan tetap satu barisan, satu komando di bawah Gerindra dan Pak Prabowo.”
Apakah isu tersebut dihembuskan untuk meningkatkan elektabilitas partai tertentu? Sadad memberi pandangan, ketika kader Gerindra diberi kepercayaan untuk menjalankann tugas-tugas kenegaraan, maka harus bisa mengambil peran yang efektif.
Harus tahu kapan saat menjalankan tugas-tugas negara, yang artinya dia milik semua kalangan dan kapan menjalankan tugasnya sebagai seorang kader yang harus konsiaten, konsekuen, dan harus menjunjung tinggi apa yang menjadi keputusan partai.
“Partai Gerindra sudah jelas. Di dalam Rapimnas yang digelar pada 11 Agustus 2022, bahwa calon presiden dari Gerindra tidak ada nama lain, yaitu Bapak Prabowo Subianto,” tegasnya.
Ataukan isu tersebut hanya gimmick PPP? “Ya tanyakan ke PPP, itu bukan urusan saya, he.. he.,” seloroh politikus keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu.{*}
» Baca berita terkait Pemilu 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.
