Rumah Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Penerima Bansos di Surabaya: Memang Kondisinya Kayak Gini

SURABAYA, Barometer Jatim – Bambang Hariadi, satu dari 219.427 warga Surabaya penerima bantuan sosial (Bansos), tak mempermasalahkan rumahnya dipasangi stiker “Keluarga Miskin”.
"Mboten (tidak) masalah, memang kondisinya kayak gini," kata pria 46 tahun itu lirih saat diwawancarai, Rabu (28/12/2022).
Dari data scan barcode di rumah Bambang, tercatat sebelumnya keluarga ini telah menerima sejumlah intervensi dari pemerintah. Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, BLT Minyak Goreng hingga seragam SD/SMP.
Terbaru, istri Bambang, Aminah juga mendapatkan bantuan berupa modal usaha toko kelontong dari Pemkot Surabaya. Penyerahan bantuan dilakukan langsung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersamaan dengan kegiatan penempelan stiker.
"Harapannya, semoga nantinya (toko kelontong) bisa berkembang, maju dan bertambah modalnya," katanya.
- Baca: Rumah 219.427 Warga Surabaya Penerima Bansos Distiker Keluarga Miskin, Eri: Bukan untuk Merendahkan!
Seperti diberitakan, pemasangan stiker rumah warga miskin dilakukan Pemkot Surabaya mulai hari ini dan ditargetkan rampung pada akhir 2022. Pemasangan stiker dilakukan terhadap rumah 219.427 jiwa atau 75.069 KK.
"Di awal tahun ada 1.300.000 jiwa, kemudian sekarang turun menjadi 219.427 jiwa. Penurunan ini setelah diberikan intervensi dan dilakukan check in lagi dengan kriteria atau indikator terkait keluarga miskin," terang Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, Anna Fajriatin.
Anna menjabarkan, stiker yang ditempel di rumah warga miskin tersebut telah dilengkapi dengan barcode. Melalui barcode, warga lain dapat melihat langsung data atau riwayat jenis intervensi apa saja yang sudah diberikan pemerintah.
"Jadi kalau barcode stiker itu di-scan, bisa kelihatan riwayat intervensi yang sudah diberikan pemerintah kepada keluarga itu," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyadari penempelan stiker “Keluarga Miskin” di rumah 219.427 warganya penerima bantuan sosial (Bansos) akan memicu pro kontra di masyarakat.
Namun dia menegaskan, penempelan stiker tersebut telah diatur oleh peraturan dari pemerintah pusat. “Sehingga kita tempel rumah itu dengan stiker keluarga miskin,” katanya usai memasang stiker di rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos, di kawasan Kecamatan Gubeng.
“Tapi saya sampaikan kepada pemilik rumah, ketika stiker keluarga miskin ini ditempelkan, maka bukan untuk merendahkan dan menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga miskin," tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Eri bersama Ketua dan Anggota Komisi D DPRD Surabaya, melakukan pemasangan langsung di lima rumah KPM. Hadir pula sejumlah pejabat hingga camat dan lurah di lingkungan Pemkot Surabaya.{*}
» Baca berita terkait Kemiskinan. Baca tulisan terukur lainnya Andriansyah.