Investasi di Jatim Tinggi tapi Pengangguran Masih Naik, Gerindra Sentil Khofifah dan Tim Ekonominya
PASURUAN, Barometerjatim.com - Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya terkait investasi di Jatim yang moncer dalam dua tahun terakhir tapi di sisi lain pengangguran tak kunjung membaik.
Rasa penasaran tersebut disampaikan Sadad sesusai menghadiri pembukaan dua kelas pelatihan multimedia untuk milenial, yakni audio visual dan service ponsel di Kantor Balai Desa Randugong, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Senin (19/9/2022).
"Terus terang penasaran. Penasarannya itu, selama dua tahun terakhir ini Pemprov Jatim kinerja investasinya naik luar biasa, tahun ini malah angkanya sampai 69,2ri periode yang sama tahun sebelumnya," katanya.
"Itu artinya dengan tingginya investasi di Jatim, harusnya membuka peluang kerja yang lebih besar. Tetapi saya rasa ini seperti ada anomali begitu. Investasi tinggi tapi tidak berdampak pada penurunan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)," tandas Sadad.
TPT di Jatim, lanjut politikus yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut, kalau dibandingkan dengan 2020 masih naik sampai 1,57%. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, TPT pada Februari 2022 sebesar 4,81% atau turun 0,36% dibandingkan Februari 2021, tapi naik 1,57% dibandingkan Februari 2020.
Di mana sleknya? "Makanya saya berharap gubernur (Khofifah Indar Parawansa) dan semua tim ekonominya benar-benar mengkaji secara serius, apakah karena masalahnya itu pada tenaga terampil?" ucapnya.
Kalau masalahnya pada tenaga terampil yang kurang, berarti harus ada percepatan melakukan pelatihan-pelatihan kerja dengan mengefektifkan 16 Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Pemprov Jatim.
Selain itu, banyak pula BLK komunitas yang dimiliki pesantren, lembaga yang di-support APBN, serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta yang bertebaran di Jatim. Harapanya supaya investasi yang masuk ke Jatim, benar-benar bisa berkorelasi dengan penurunan TPT.
Karena itu, pelatihan multimedia untuk milenial di Kabupaten Pasuruan ini bagian dari upaya memberikan dukungan dalam menciptakan tenaga siap kerja, sekaligus tekad tak main-main Gerindra dalam memberdayakan milenial.
Terlebih di balik kegiatan pelatihan tersebut, bagi Gerindra, ada agenda besar yakni menyiapkan tenaga terampil menyambut geliat investasi di Jatim yang dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat.
"Karena jika tidak menyiapkan tenaga terampil dengan baik, risikonya akan diisi oleh tenaga kerja asing," tuntas legislator keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu.
» Baca berita Gerindra Jatim. Baca juga tulisan terukur Rofiq Kurdi.