Tercekik Moratorium, Pemprov Kekurangan 5.500 Pegawai

Reporter : barometerjatim.com -
Tercekik Moratorium, Pemprov Kekurangan 5.500 Pegawai

KEKURANGAN PEGAWAI: Di 2019 nanti ada 10-11 ribu pegawai Pemprov yang pensiun, sementara saat ini moratorium untuk daerah belum dicabut. | Foto: Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Moratorium penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk daerah yang dimulai sejak 2014 hingga kini belum dicabut. Akibatnya, Pemerintah Provinisi (Pemprov) Jatim kekurangan ribuan pegawai.

Mengacu data e-formasi, saat ini Pemprov Jatim kekurangan 5.500 pegawai. Jumlah ini akan terus bertambah seiring banyaknya pegawai yang pensiun.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Siswo Heroetoto memprediksi hingga 2019 nanti akan ada 10 ribu hingga 11 ribu ASN Pemprov yang pensiun.

Baca: September Puncak Kemarau, 201 Desa Didropping Air

Makanya kita berharap ke Kemenpan dan RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) agar nanti saat ada rekrutmen CPNS, Pemprov Jatim diberikan kuota," katanya.

Untuk 2017 ini, lanjut Siswo, Kemenpan dan RB hanya melakukan rekrutmen CPNS di kementerian dan lembaga non kementerian serta satu provinsi.

"Satu provinsi yang mendapat jatah rekrutmen hanya Kalimantan Utara, karena provinsi baru hasil pemekaran wilayah. Jadi membutuhkan aparatur yang banyak, tandasnya.

Baca: Setoran ke Komisi B, Gubernur Sebut Kepala Dinas Diperas

Peluang Pemprov Jatim mendapat jatah rekrutmen CPNS akan terjadi pada 2018. Di tahun depan, kemungkinan besar Kemanpan dan RB akan memberikan kuota rekrutmen bagi provinsi dan kabupaten/kota yang sudah membuat e-formasi. Kita sudah mempunyai e-formasi. Termasuk kabupaten/kota di Jatim, jelasnya.

Menyambut persiapan rekrutmen CPNS 2018 mendatang, BKD Jatim bahkan sudah melakukan pemilihan kompetensi mana saja yang mengalami kekurangan.

Paling banyak, Pemprov Jatim kekurangan tenaga dokter umum, dokter gigi, perawat, guru dan tenaga fungsional lainnya seperti tenaga akuntan, tenaga teknik serta ahli IT (informasi teknologi).

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.