4 Komisaris Bank Jatim Didesak Dicopot Buntut Kredit Fiktif Rp 569,4 M, Segini Hartanya!

SURABAYA | Barometer Jatim – Tak hanya jajaran direksi Bank Jatim, dewan komisaris juga didesak dicopot lantaran dinilai harus bertanggung jawab buntut kasus kredit fiktif Rp 569,4 miliar di cabang Jakarta.
Desakan yang diwujudkan lewat rekomendasi tersebut disampaikan Komisi C DPRD Jatim kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa agar segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Selain itu, desakan juga disuarakan elemen Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) lewat aksi demonstrasi di depan kantor pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Selasa (15/4/2025). Mereka juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut harta kekayaannya.
Dikutip dari laman resmi Bank Jatim, dewan komisaris saat ini diisi Adhy Karyono (komisaris) serta M Mas’ud Said, Sumaryono, dan Dadang Setiabudi (ketiganya komisaris independen).
Lantas, berapa jumlah harta kekayaannya? Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Adhy Karyono yang juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, memiliki total harta kekayaan Rp 8,8 miliar (8.867.768.589) setelah dipotong utang Rp 484.000.000.
Dari data harta yang dilaporkan pada 19 Maret 2024 untuk jenis laporan periodik 2023, Adhy memiliki empat bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Timur, Garut, dan Depok semuanya hasil sendiri senilai Rp 4.860.000.000.
PECAT KOMISARIS-DIREKSI: Jaka Jatim menggelar aksi di depan kantor pusat Bank Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
Selain itu, Adhy Karyono memiliki satu alat transportasi dan mesin berupa mobil Honda HRV tahun 2015 hasil sendiri senilai Rp 110.000.000. Lalu harta bergerak lainnya Rp 243.000.000, surat berharga Rp 440.000.000, serta kas dan setara kas Rp 3.698.768.589.
Berikutnya Mas’ud Said, memiliki total harta kekayaan Rp 16,8 miliar (16.828.898.459) yang dilaporkan pada 18 Maret 2024 untuk jenis laporan periodik 2023.
Mas'ud memiliki 10 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sidoarjo, Malang, dan Lumajang total senilai Rp 10.615.500.000.
Ada tiga tanah hasil warisan, yakni tanah seluas 780 m2 di Sidoarjo senilai Rp 404.250.000, tanah seluas 1.800 m2 di Sidoarjo senilai Rp 710.000.000, dan tanah seluas 6.206 m2 d Lumajang senilai Rp 393.750.000. Selebihnya hasil sendiri.
Mas'ud juga memiliki tiga alat transportasi dan mesin senilai Rp 881.500.000. Lalu harta bergerak lainnya Rp 43.000.000, serta kas dan setara kas Rp 5.288.898.459.
Selanjutnya Sumaryono. Dari LHKPN yang dilaporkan pada 15 Maret 2024 untuk jenis laporan periodik 2023, memiliki total harta kekayaan Rp 16,2 miliar (16.239.163.250). Terdiri dari tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Timur, Blitar, dan Malang.
Ada dua yang hasil warisan, yakni tanah seluas 1593 m2 di Blitar senilai Rp 418.162.500, serta ranah dan bangunan seluas 709 m2/450 m2 di Blitar senilai Rp 1.799.250.000. Selebihnya hasil sendiri.
Sumaryono juga memiliki dua alat transportasi dan mesin senilai Rp 351.000.000, serta kas dan setara kas Rp 3.074.863.250.
SAHAM BANK JATIM: Komposisi kepemilikan saham Bank Jatim, mayoritas Pemprov Jatim. | Sumber: Bank Jatim
Kemudian Dadang Setiabudi, belum ada laporan untuk 2024 sejak ditetapkan sebagai komisaris independen lewat RUPSLB Bank Jatim pada 26 September 2024.
Namun saat masih menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Digital Banking PT Bank Negara Indonesia (BNI), total harta kekayaannya Rp 33,3 miliar (33.300.144.882) yang dilaporkan pada 24 Februari 2020 untuk jenis laporan periodik 2019.
Dari mana sumbernya? Dari data harta berupa enam bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Depok, Jakarta Selatan, dan Bandung senilai Rp 22.570.000.000. Ada satu tanah seluas 1.111 m2 di Bandung hasil hibah dengan akta senilai Rp 170.000.000. Selebihnya hasil sendiri.
Dadang juga memiliki empat alat transportasi dan mesin senilai Rp 915.000.000, harta bergerak lainnya Rp 370.850.000, surat berharga Rp 4.840.118.553, serta kas dan setra kas Rp 4.604.176.329.
Bagaimana dengan jajaran direksi? Busrul Iman yang menjabat direktur utama memiliki total harta kekayaan Rp 16,9 miliar (16.994.292.919). Lalu Direktur Kepatuhan, Umi Rodiyah berharta Rp 845.558.852 setelah dipotong utang Rp 1.571.594.107 dan Direktur Keuangan, Treasury dan Global Services, Edi Masrianto mengantongi harta Rp 15 miliar (15.066.559.799).
Berikutnya Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah, R Arief Wicaksono memiliki harta Rp 7,9 miliar (7.999.480.866) setelah dipotong utang Rp 2.852.465.134. Lalu Direktur Manajemen Risiko, Eko Susetyono berharta Rp 17,7 miliar (17.749.690.020) setelah dipotong utang Rp 999.394.971.
Kemudian Direktur IT & Digital, Zulhelfi Abidin memiliki harta Rp 122 miliar (122.015.713.240) sekaligus tercatat paling tajir di jajaran direksi, sedangkan Direktur Operasi, Arif Suhirman berharta Rp 16,9 miliar (16.948.835.132).{*}
| Baca berita Bank Jatim. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur