
SMKN 1 SURABAYA: Salah satu sekolah yang akan mengalami pemadaman listrik saat hari kedua geladi bersih UNBK, Selasa (7/3). | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Selama dua hari, Senin (6/3) dan Selasa (7/3), Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk SMK memasuki tahap geladi bersih alias simulasi. Sekolah harus melakukan sinkronisasi, kemudian mengakses token untuk login sebelum pelaksanaan geladi bersih. Lantaran keterbatasan perangkat komputer dan laptop, mayoritas sekolah mengadakan UNBK dengan tiga sesi. Syarat terpenting dalam geladi bersih ini listrik dan internet harus stabil guna kelancaran proses ujian. Sayangnya, di hari kedua besok, untuk sekolah di kawasan PLN rayon Dukuh Kupang harus mendapat giliran pemadaman listrik mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Hal itu diketahui setelah adanya surat edaran dari PLN terkait adanya pemasangan alat di rayon tersebut. Baca:
US Berbasis Komputer, Seluruh Peralatan Milik Siswa Kepala SMKN 1 Surabaya, Bahrun menuturkan, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan penundaan pemadaman listrik agar pada hari kedua proses geladi bersih UNBK tak terganggu. Sebenarnya kami ada genset, tapi itu tidak stabil. Jadi kami meminta penundaan pemadaman kalau memang tidak
urgent, katanya, Senin (6/3). Jika sampai ada pemadaman, tak hanya SMKN 1 saja yang akan gagal mengikuti geladi bersih hari kedua, melainkan sejumlah sekolah lain di antaranya SMK PGRI 5 dan SMK Kartika 1. Besok kami geladi bersih untuk pelajaran Bahasa Inggris, harusnya ada kebijakan menunda pemadaman, kata Bahrun. Di sisi lain, karena bertepatan dengan geladi bersih UNBK, siswa kelas XII SMKN 2 Surabaya harus menjalankan Ujian Sekolah (US) pada 12 Maret yang diikuti 778 siswa. "Kami US gunakan komputer. Rencananya menggunakan 14 ruang dengan tiga sesi waktu ujian," kata Kepala SMKN 2 Surabaya, Djoko Priatmodjo.