Guru Besar UINSA Sebut Pilgub Jatim 2024 Bakal Sedikit Garing, Wah Kenapa?

| -
Guru Besar UINSA Sebut Pilgub Jatim 2024 Bakal Sedikit Garing, Wah Kenapa?
MASIH BERSAMA?: Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak saat berpasangan di Pilgub Jatim 2018. | Foto: IST

SURABAYA, Barometer Jatim –  Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof Ahmad Zainul Hamdi menilai Pilgub Jatim 2024 tidak akan semenarik Pilgub-Pilgub sebelumnya karena digelar setelah Pemilu.

"Pileg udah selesai, Pilpres udah selesai. Jadi partai-partai itu enggak akan memiliki antusiasme yang terjadi (seperti) sebelumnya," katanya di Surabaya, Minggu (25/9/2022).

"Kalau di Pilgub-Pilgub sebelumnya Parpol sangat antusias dengan figur, karena berharap figur tersebut bisa menjadi vote getter. Tapi untuk 2024 itu beda, jadi ya mungkin sedikit garing (kering)," tandas Prof Zainul.

Kalau sekarang sudah membicaran nama-nama figur, lanjutnya, sebetulnya masih jauh sekali. Sehingga yang muncul bukan figur-figur surprise karena biasanya relate dengan partainya.

"Nah kalau itu misalkan menjelang, tapi kalau misalkan itu 2024 juga agak susah ditebak, karena biasanya orang akan ramai di Pilpresnya daripada di Pilkadanya," katanya.

Namun Prof Zainul melihat tetap akan muncul figur surprise mendekati running. "Kalau sekarang yang muncul paling incumbent Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Kamudian nama-nama ketua Parpol di Jatim, sama saja, relate aja sebetulnya, belum ada yang spesial," tegasnya.

Soal elektabilitas Khofifah yang masih tertinggi, menurut Prof Zainul, juga biasa saja karena incumbent. Tapi kalaupun masih di bawah 50 persen versi hasil survei sejumlah lembaga, angkanya cukup jauh dibandingkan nama lain di bawahnya.

"Bu Khofifah tinggi sekali. Setidak-tidaknya, kalau pun masih di bawah 50 persen, tapi jaraknya dengan nomor dua, bahkam Bu Risma kemudian ada Pak Emil itu jaraknya jauh banget," katanya.

Golkar Jatim Warning Khofifah

Sebelumnya, soal elektabilitas Khofifah yang masih di bawah 50 persen bahkan 40 persen ini membuat Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji memberi peringatan menohok.

"Cek di semua daerah, angka di bawah 40% untuk seorang incumbent itu berat! Berat sekali!" katanya pada wartawan usai sarasehan politik di Surabaya, Jumat (23/9/2022).

Golkar memberi peringatan pada Khofifah, tandas Sarmuji, karena merupakan salah satu partai politik pengusung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018.

Meski memberi peringatan menohok, Golkar Jatim juga melontarkan pembelaan. "Saya memberikan warning sekaligus pembelaan. Inilah fungsinya partai pendukung Bu Khofifah," ucap Sarmuji.

Pembelaan Sarmuji, di antaranya menyebut elektabilitas masih di bawah 40 persen karena sebenarnya Khofifah sudah bertransformasi dari isu sebagai Cagub Jatim menjadi isu Capres/Cawapres.

"Sehingga orang di dalam benaknya itu terbelah. Ada yang memikirkan Bu Khofifah masih sebagai Cagub, ada yang sudah memikirkan sebagai Capres/Cawapres," kata Sarmuji.

"Sehingga datanya itu kemudian menjadi bias. Elektabilitasnya sebagai Cagub menjadi di bawah 40 persen, karena sebagian orang sudah berpikir Bu Khofifah akan bertransmisi menjadi Capres/Cawapres," tandasnya.

» Baca berita terkait Pilgub Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Retna Mahya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.