Dulu Karsa, Kini Kiai Kampung Balik Arah Dukung Khofifah

DUKUNG KHOFIFAH MAJU PILGUB: Kiai Kampung yang tergabung dalam FK3JT melakukan pertemuan dengan Dirjen Otoda, Soemarsono di Jakarta, Rabu (3/5). | Foto: Ist SURABAYA, Barometerjatim.com Di dua Pilgub Jatim, 2018 dan 2013, Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) berada di barisan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Tapi jelang Pilgub Jatim 2018, forum yang dimotori KH Fahrur Rozi itu 'balik arah': Meminta Khofifah Indar Parawansa maju di saat perempuan yang juga Ketum PP Muslimat NU itu tengah mengemban tugas negara sebagai Menteri Sosial. Saking getolnya menginginkan Khofifah maju, awal April lalu utusan (FK3JT) bertolak ke Jakarta untuk menyerahkan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengizinkan Khofifah maju di Pilgub Jatim 2018. Nah, surat tersebut rupanya direspon presiden yang mendisposisikan ke Mendagri, Tjahjo Kumolo agar ditindaklanjuti. Mendagri lantas memerintahkan Dirjen Otoda, Soemarsono untuk mengundang FK3JT ke Jakarta dan pertemuan digelar Rabu (3/5). Baca: Pengamat Mulai Ragu Gus Ipul Dapat Parpol "Pukul 10.15 WIB, rombongan kami diterima Pak Soemarsono di Jakarta. Anggota FK3JT yang hadir sebanyak 52 kiai," ujar Kiai Fahrur saat dikonfirmasi wartawan. Menurut pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu, hasil pertemuan tersebut akan dilaporkan ke Mendagri untuk diteruskan ke presiden. "Pak Soemarsono memperkirakan jadwal pertemuan antara FK3JT dengan Presiden Jokowi sekitar Juni mendatang," beber kiai asal Bangil, Pasuruan tersebut. Inti pertemuan, tutur Gus Fahrur, secara tersirat Soemarsono mengakui kemungkinan besar Jokowi akan mengabulkan permohonan FK3JT. "Tapi sebagai aparatur sipil negara, pihaknya tidak boleh berkomentar karena dituntut untuk netral," ungkapnya. Terkait keinginan FK3JT agar Khofifah maju di Pilgub Jatim 2018, Gus Fahrur berdalih karena pihaknya menginginkan kontestan berasal dari kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU), di luar nama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang sudah menyatakan maju kalau ada partai yang mengusungnya. Baca: Tunggu Tiga Bulan Lagi, Peta Politik Jatim Berubah Haluan "Kalau gubernur Jatim mendatang dari kader NU, insyaallah Jatim ke depan akan terus aman dan makmur. Kerukunan umat beragama tetap terjaga dan empat pilar kebangsaan yaitu NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Kebhinekaan tetap utuh," paparnya. Alasan Gus Fahrur ini sebenarnya masih menyimpan tanda tanya, karena Khofifah yang nyata-nyata kader NU tak didukung di Pilgub 2008 dan 2013. Sebaliknya, FK3JT lebih memilih mendukung Karsa. Padahal saat itu Khofifah maju di trek gubernur, sementara Gus Ipul 'hanya' di posisi wakil gubernur mendampingi Soekarwo yang bukan kader NU.