Dijegal Sesama Kader PDIP, Armuji Tak Ngoyo Soal Jabatan

-
Dijegal Sesama Kader PDIP, Armuji Tak Ngoyo Soal Jabatan
DIJEGAL KADER PDIP: Armuji, pilih mengalah meski dijegal sesama kader PDIP karena jabatan bukan segalanya. | Foto: IST SURABAYA, Barometerjatim.com Armuji bukanlah politikus kemarin sore. Di PDIP dia kader senior, pernah pula dua periode menjabat ketua DPRD Surabaya. Lantas, kenapa memilih mengalah saat merasa upayanya maju di Pilwali Surabaya dijegal sesama kader? "Ya tentunya kita tidak mau lah (saling berebut maju di Pilwali Surabaya). Bagi saya, jabatan itu bukan merupakan segalanya," katanya saat konferensi pers di Surabaya, Sabtu (4/7/2020). Armuji menjelaskan, sejak 1999 dirinya sudah menjabat ketua DPRD Surabaya, dua periode lagi. Lalu beberapa kali ketua di komisi, bahkan hingga level nasional sebagai ketua umum Adeksi (Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia). "Hal semacam itu bagi saya biasa. Tapi ndak perlu kita itu terlalu ngoyo (memaksakan diri), ndak perlu kita itu terlalu saling untuk menjegal, (soal rekomendasi) jatuh kepada siapa kita siap mendukung sepenuhnya," paparnya. Namun saat ditanya kepada siapa rekomendasi di Pilwali Surabaya 2020 akan diberikan, Armuji enggan berkomentar karena hal itu merupakan kewenangan penuh pusat (DPP). "Oh ndak tahu, itu kan DPP. Selama ini rekom itu adalah domainnya DPP, terutama Ketua Umum Ibu Megawati. Jadi kita tidak pernah tahu (prosesnya) sampai dimana, kita tidak pernah ngurus soal rekom. Saya tidak ada kompeten untuk menayakan masalah rekom," jelasnya. Soal kabar kalau rekom sudah diberikan ke salah seorang kader PDIP? "Saya tidak mau berkomentar, iya toh. Tapi yang jelas sampai saat ini rekom pun belum ada. Saya enggak mau mengomentari orang, bukan domain saya mengomentari orang," katanya. Armuji hanya memastikan, kalau surat pengunduran dirinya dari pencalonan bakal wakil wali kota segera disampaikan ke partainya. "Nanti surat ini akan saya sampaikan ke DPC, DPD, maupun DPP," tuntasnya. ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.