Diduga Dianiaya Rekan Satu Partai, Caleg Perindo Masuk RS

-
Diduga Dianiaya Rekan Satu Partai, Caleg Perindo Masuk RS
Rudy Wibowo saat dirawat di RS Adi Husada. Inset: Luka serius diduga akibat penganiayaan. | Foto: IstRudy Wibowo saat dirawat di RS Adi Husada. Inset: Luka serius diduga akibat penganiayaan. | Foto: Ist
Rudy Wibowo saat dirawat di RS Adi Husada. Inset: Luka serius diduga akibat penganiayaan. | Foto: Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Nahas dialami Rudy Wibowo. Caleg Partai Perindo itu harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Adi Husada Surabaya, lantaran mengalami luka robek serius di kepala, hidung, dan lengan memar kehitaman.

Menurut pengakuan pengacaranya, Venna Naftalia, kliennya menjalani perawatan akibat dianiaya sesama Caleg Perindo berinisial PS. Keduanya sama-sama maju DPR RI dari Dapil I (Surabaya-Sidoarjo). Rudy nomor urut 7, PS nomor urut 2.

Luka paling parah terjadi di kepala, karena diduga dipukul dengan gagang pistol. Atas kejadian tersebut, korban bersama Venna telah melapor ke Polrestabes Surabaya.

"Sudah melapor ke Polrestabes, tapi belum peroleh LP karena belum tuntas lapor. Kondisi korban tak kuat sehingga harus segera dibawa ke RS," tutur Venna saat menemani Rudy di RS Adi Husada Surabaya, Senin (22/4/2019) malam.

Venna menuturkan, kejadian bermula saat PS memanggil Rudy ke rumahnya di Perumahan Dian Istana Surabaya, Jumat (19/4/2019) malam untuk klarifikasi soal perolehan suara keduanya.

"Ada indikasi Pak PS ini tidak terima karena suaranya Pak Rudy kok lebih banyak, dikira mengambil suara dari Pak PS," terang Venna.

Sesampainya di rumah PS, kata Venna, Rudy disuruh masuk dan temannya diminta menunggu di luar rumah. Saat itu Rudy diminta untuk tanda tangan surat. "Isinya jika surat suara itu (yang diperoleh Rudy) sah atau tidak dari hasil mencuri," ucapnya.

Namun Rudy menolak, lantaran bukan wewenangnya untuk menandatangani surat tersebut. "Itu yang menyulut emosi Pak PS, yang langsung memegangi korban dengan bantuan tiga orang lalu menghajar korban," ucapnya.

Tak hanya itu, PS yang diduga dibantu oknum marinir, sempat mengambil pistol di tas coklat miliknya, lalu memukulkan gagang pistol ke kepala korban yang membuat luka robek serius.

"Hingga kerasnya sampai membuat magasin  pistol itu jatuh ke lantai," ujar Venna.

Setelah itu, lanjutnya, korban kembali dipukul dengan menggunakan gagang sapu hingga patah. Korban juga masih dipukul lagi di bagian hidung yang membuat hidungnya berdarah.

Korban yang merasa tersudut langsung teriak minta tolong. "Teman klien saya saat itu lalu telepon Pak Gianto (Ketua Bara JP Jatim, Giyanto Wijaya) untuk minta tolong," ucapnya.

Perawatan Intensif

Venna Naftalia, sebut kliennya alami luka serius akibat dianiaya. | Foto: Barometerjatim.com/roy hsVenna Naftalia, sebut kliennya alami luka serius akibat dianiaya. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs
Venna Naftalia, sebut kliennya alami luka serius akibat dianiaya. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs

Saat itu dirinya dan korban langsung ke Mapolrestabes Surabaya untuk melaporkan kasus tersebut. Namun karena kondisi korban yang sudah parah, pemeriksaan hanya dilakukan beberapa saat.

"Saat itu saya membawa korban ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif," jelasnya.

Hingga kini kondisi korban terlihat masih terbaring lemah di rumah sakit. Selain itu, luka di kepala mendapatkan beberapa jahitan dan korban sering mual dan pusing.

"Kami juga sudah melakukan visum sebagai kelengkapan laporan yang kami lakukan," jelasnya.

Sementara itu Ketua Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) Jatim, Giyanto Wijaya, berharap masalah ini bisa segera diselesaikan sesuai prosedur hukum yang adil. Dirinya mengakui jika Rudy merupakan anggota Bara JP.

"Rudy mamang anggota Bara JP, tapi masalah ini tidak ada hubunganya dengan Pilpres. Saya pasrahkan masalah ini ke polisi sebagai penegak hukum untuk menyelesaikan dengan seadil-adilnya," katanya.

Saat kasus ini dikonfirmasikan ke Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran belum ada tanggapan. Begitu pula sama dikonfirmasikan ke Kabag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Rety Husain.

» Baca Berita Terkait Pemilu 2019, Perindo

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.