Dari Kampung Amrozi, Eks Teroris Kibarkan Merah Putih

-
Dari Kampung Amrozi, Eks Teroris Kibarkan Merah Putih
KEMBALI KE NKRI: Eks teroris menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pada Peringatan HUT ke-72 RI di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Kamis (17/8). | Foto: Barometerjatim/HAMIM ANWAR LAMONGAN, Barometerjatim.com Puluhan mantan narapidana teroris (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pada Peringatan HUT ke-72 RI di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Kamis (17/8). "Ada 37 orang mantan kombatan dan mantan teroris ditambah mantan jaringan ada 12 orang, jadi semua 49 orang yang hadir di sini. Bahkan ada yang baru keluar empat  hari lalu dari Lapas juga ikut hadir," terang Direktur YLP, Ali Fauzi yang juga mantan instruktur perakit bom Jamaah Islamiyah. Prosesi upacara di 'Kampung Amrozi' tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam dimulai sejak pukul 10.00 WIB, bertempat di halaman Lembaga Pendidikan Agama YLP. Ali Fauzi, mantan anggota Specialist Elite Force Moro Islamic Leberation Front (MILF) mengatakan, seluruh peserta upacara adalah para mantan kombatan dan mantan teroris. Baca: Dendam, 9 Tahun Haram Hormat Bendera Merah Putih Bertindak sebagai pemimpin upacara yakni Yoyok Adi Sucahyo alias Broyok, salah seorang murid dari Abu Fariz, salah satu komandan ISIS di Syiria. Sedangkan tiga orang petugas pengibaran bendera merah putih yakni Syaiful Arif alias Abid alias David, Zulia Mahendra dan Khoirul Mustain. Syaiful Arif alias Abid alias David alias Jack, sang pembawa bendera adalah salah seorang mantan kombatan Ambon dan pernah terlibat penyerangan anggota Brimob di Poso. Sedangkan Zulia Mahendra adalah anak bungsu almarhum Ali Amrozi terpidana teroris Bom Bali I, dan Khoirul Mustain merupakan anak sulung dari Nur Amida terpidana empat tahun penjara sebagai penyedia amunisi dan bahan peledak Bom Bali I. Sempat Grogi Bagi Ali Fauzi, terlibat dalam pelaksanaan upacara peringatan HUT RI memunculkan rasa gugup dan khawatir menjelang pelaksanaan upacara. Namun hal itu hilang ketika pelaksanaan upacara selesai dan berjalan dengan baik. "Saya kebagian membaca naskah proklamasi tadi, awalnya sempat grogi sebelum detik-detik pelaksanaan pengibaran bendera, karena khawatir salah ataupun terbalik. Alhamdulillah berjalan dengan khidmat dan lancar," ujarnya. Adik kandung dari almarhum Ali Mukhlas dan Ali Amrozi terpidana mati Bom Bali itu menegaskan, jika aksi pengibaran bendera merah putih saat ini adalah bentuk komitmen para mantan kombatan dan mantan teroris yang tergabung dalam YLP untuk kembali meneguhkan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Baca: Anak Amrozi Gemetar Kibarkan Bendera Merah Putih "Sebelumnya kita juga sudah berikrar untuk ikut memperbaiki Indonesia. Ini adalah pembuktian bagi kami, bahwa kami ikhlas kembali kepangkuan ibu pertiwi, karena ada dari mereka-mereka yang tidak percaya terhadap komitmen kami yang ada di Yayasan Lingkar Perdamaian," jelasnya. Sementara AKBP Juda Nusa Putra, Kapolres Lamongan yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, ini merupakan momentum berharga karena dilaksanakan para mantan kombatan dan mantan teroris yang sudah berkomitmen untuk berubah untuk turut memperbaiki Indonesia. "Kami sangat apresiasi sekali, para mantan kombatan dan teroris bisa diterima lingkungan masyarakat. Kalau Lamongan dulu dikenal tempat teroris, tapi kini menjadi bengkel perubahan deradikalisasi terorisme," katanya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.