Apapun Kondisinya, Gubernur Minta Siswa Tetap Ujian

-
Apapun Kondisinya, Gubernur Minta Siswa Tetap Ujian
PRIHATIN: Benny Sampir Wanto, Gubernur Jatim Soekarwo prihatin atas penangkapan kepala sekolah SMKN 8 Jember bersama dua wakilnya, Selasa (7/3). SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Soekarwo sangat prihatin atas penangkapan kepala sekolah SMKN 8 Jember bersama dua wakilnya oleh Tim Saber Pungli Polres Jember, Selasa (7/3). "Namun apapun kondisinya, gubernur minta siswa harus tetap ujian. Pak Saiful Rahman (Kadisdik Jatim) juga telah berkali-kali menegaskan tentang hal tersebut di berbagai kesempatan," ujar Kepala Biro Humas Pemprov Jatim, Benny Sampir Wanto. Dia menuturkan, siswa yang sedang ujian diibaratkan orang sakit keras masuk rumah sakit yang tidak mungkin ditanya soal uang terlebih dahulu. "Kejadian di Jember ini menjadi pembelajaran bagi para Kasek dan unsur pendidikan yang lain di Jatim untuk tidak melakukan hal sama," katanya. Sebelumnya, kata Benny, atas permintaan Kadisdik Jatim, tiga orang tersebut tidak ditahan pihak Polres Jember. Hal ini dimaksudkan agar ujian berjalan kondusif. Sebab, katanya, serangkaian kegiatan ujian sedang berlangsung dan akan berlangsung dalam waktu dekat, yakni Ujian Kompetensi dan Keahlian (UKK) yang saat ini berjalan serta USBN pada 20 Maret dan Unas. Baca: Cegah Kriminalisasi Pendidikan Lewat SPP Benny menjelaskan, penangkapan bermula dari seminggu sebelumnya pihak sekolah dan komite memutuskan untuk menarik pungutan UKK sebesar Rp 1 juta/siswa. Sayangnya, rencana RKS belum memperoleh persetujuan atau tanda tangan Kadisdik Jatim. "Kesalahannya belum ada persetujuan dari Kadisdik, apakah sesuai dengan usulan dikurangi atau ditambahi, tetapi pihak sekolah telah menarik ke orang tua siswa," jelasnya. Dikatakan, dari jumlah murid yang ada, terdapat dua siswa belum membayar dan pihak sekolah meminta pulang agar orang tuanya ke sekolah. "Ternyata orang tuanya membayar ke sekolah dan di situ polisi menangkap," terangnya, sambil menjelaskan Kadisdik tahu tentang penangkapan tersebut dari laporan kepala cabang dinasnya. Mengenai adanya temuan lain bahwa komite dan Kasek membeli sepeda motor, Benny yang mengutip statemen Saiful mengatakan hal tersebut dua hal berbeda. "Pembelian kendaraan tidak terkait dengan mekanisme penarikan uang UKK dan bersifat pribadi," katanya. Amankan Rp 40 Juta Sebelumnya diberitakan, tiga oknum SMKN 8 Jember diamankan Tim Saber Pungli. Kepala sekolah dan dua wakilnya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan polisi mengamankan uang Rp 40 juta. "Tersangkanya ada tiga, inisial S, A dan S. Mereka kita tangkap di SMKN 8 di Kecamatan Semboro. Barang bukti yang berhasil kita amankan uang tunai sekitar Rp 40 juta," kata Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo kepada wartawan di Mapolres Jember. Kusworo menjelaskan, OTT dilakukan berawal dari informasi sejumlah wali murid di SMKN 8 yang mengeluh adanya pungutan sebagai syarat untuk mengikuti ujian. Pungutan itu di luar kewajiban SPP yang harus dibayar. Besar pungutan rata-rata Rp 1 juta per siswa.