Ansor Surabaya: Risma Lebih Peduli Taman Ketimbang Masjid

MASJID DIBONGKAR: Pengurus GP Ansor Surabaya mendatangi lokasi pembongkaran Masjid Assakiinah di kompleks kantor DPRD Surabaya dan Balai Pemuda, Kamis (26/10). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya menyesalkan pembongkaran Masjid Assakiinah di kompleks kantor DPRD Surabaya dan Balai Pemuda. Terlebih pembongkaran tanpa didahului sosialisasi serta relokasi tempat ibadah pengganti.
Ketua GP Ansor Kota Surabaya, HM Faridz Afif bahkan menyindir Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) lebih peduli taman kota dari pada masjid yang notabene tempat ibadah.
"Terbukti, beliau marah luar biasa ketika taman diinjak-injak. Tapi ketika masjid dibongkar beliau diam saja. Bahkan tidak ada usaha mencari alternatif tempat ibadah sementara," katanya di sela mengunjungi lokasi pembongkaran masjid, Kamis (26/19).
Baca: Maraton 9K Ansor Surabaya, Prajurit Kopaska Raih Juara
Karena itu, lanjut Afif, "GP Ansor akan bikin gerakan shalat Jumat di taman, sampai wali kota menyediakan tempat ibadah pengganti yang memadai untuk shalat Jumat."
Pria yang akrab disapa Gus Afif itu melanjutkan, lepas dari kelalaian atau tidak, langkah Pemkot Surabaya membongkar masjid yang diresmikan oleh wali kota terdahulu, Sunarto Soemoprawiro adalah bentuk pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (Perda).
Sebab, tandas Afif, dalam Perda jelas diwajibkan setiap bangunan perkantoran pemerintah agar dilengkapi dengan fasilitas ibadah.
Baca: Hati-hati! Bisa Jadi Surabaya Bidikan KPK Selanjutnya
Alumnus Universitas Airlangga (Unair) itu juga sudah memerintahkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LBH Ansor untuk mengkaji, apakah tindakan Pemkot Surabaya membongkar masjid itu masuk pelanggaran pidana atau administratif.
Jika ditemukan unsur pidana, pihaknya akan melayangkan laporan hukum secara resmi ke pihak penegak hukum. "Kami sedang mengkaji sisi hukumnya, kalau ada unsur pidana akan kami laporkan ke penegak hukum," urainya.
Banser Siap Bergerak
KEMBALIKAN MASJID KAMI: Pengurus GP Ansor Surabaya membentangkan spanduk di lokasi pembongkaran agar bangunan masjid dikembalikan seperti semula. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN KEMBALIKAN MASJID KAMI: Pengurus GP Ansor Surabaya membentangkan spanduk di lokasi pembongkaran agar bangunan masjid dikembalikan seperti semula. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
Karena itu, pihaknya sengaja datang langsung ke lokasi untuk memastikan tidak ada aktifitas pekerjaan pembangunan maupun pembongkaran gedung.
"Kalau nekat dilanjutkan, ribuan anggota Ansor dan Banser se-Kota Surabaya akan menghentikan," ancam Afif.
Baca: Hujan Deras Guyur Surabaya, Risma Sibuk Punguti Sampah
Dia juga berharap Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji agar bersikap tegas dengan memanggil wali kota untuk memberikan penjelasan tentang hilangnya fasilitas ibadah di lingkungan DPRD Kota Surabaya.
Sebab, yang dirugikan bukan hanya anggota dewan maupun karyawan sekretariat DPRD Kota Surabaya, tapi juga masyarakat Surabaya yang sehari-hari beribadah di masjid yang letaknya di tengah kota tersebut.
"Sayang tadi kami tidak bisa bertemu Pak Armuji yang katanya sedang berada di Spanyol. Demikian pula dengan Bu Risma yang katanya masih di luar kota," katanya.